GAMBAR BENTANGAN
A. Pendahuluan
Pada proses fabrikasi di bengkel kerja pelat maupun di berbagai industri manufaktur yang menggunakan bahan pelat, kebutuhan akan gambar bukaan menjadi sangat penting. Gambar bukaan atau bentangan memungkinkan para pekerja untuk melihat bentuk dua dimensi dari komponen-komponen yang nantinya akan dibentuk menjadi struktur tiga dimensi. Dengan gambar ini, proses pemotongan dan perakitan material dapat direncanakan secara lebih efisien dan akurat.
Gambar bukaan umumnya disajikan dalam bentuk proyeksi ortogonal yang dilengkapi dengan ukuran-ukuran penting. Juru gambar atau perancang harus mampu membayangkan bentuk akhir dari benda yang direncanakan sebelum memutuskan cara terbaik untuk menggambar bukaan tersebut, sehingga gambar yang dihasilkan jelas dan mudah dipahami. Dalam hal ini, gambar bukaan tidak hanya berperan dalam memastikan keakuratan pemotongan bahan tetapi juga dalam memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan secara lebih hemat dan tepat.
Metode penyambungan pada tepi atau sambungan bahan pelat yang digambarkan dalam bukaan pun bervariasi, bergantung pada jenis bahan dan ketebalan pelat. Beberapa teknik penyambungan yang umum digunakan antara lain pematrian, pengelasan, dan pengerjaan dengan keling. Dengan berbagai teknik penyambungan ini, bahan dapat dirakit sesuai dengan kebutuhan desain, baik untuk menghasilkan kekuatan maupun estetika yang diinginkan.
Gambar bukaan atau bentangan (juga disebut gambar unrolling atau unfolding) adalah teknik gambar teknik yang menampilkan bentuk permukaan suatu benda tiga dimensi setelah "dibuka" atau "diratakan" menjadi bentuk dua dimensi. Teknik ini memudahkan dalam proses pembuatan komponen dari bahan datar, seperti plat logam atau lembaran, yang kemudian akan dibentuk kembali menjadi benda tiga dimensi melalui proses pemotongan, pelipatan, atau pengelasan.
Fungsi dan manfaat gambar bentangan, gambar bentangan sangat penting dalam industri, terutama pada proses fabrikasi logam dan produksi, karena: (1) Menghindari pemborosan material dengan membuat pola potongan yang akurat, (2) mempermudah Perakitan: Memberikan panduan yang jelas tentang cara membentuk material dari gambar 2D menjadi komponen 3D, (3) menghemat Waktu dan Biaya Produksi: Dengan pola yang jelas, proses produksi bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.
C. Tujuan Pembelajaran Gambar Bentangan
Pembelajaran gambar bentangan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta didik dalam menggambar dan merancang bentuk bentangan dari objek tiga dimensi menjadi dua dimensi. Melalui pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:
Memahami konsep dasar gambar bentangan atau bukaan dan kegunaannya dalam industri.
Mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis bentangan, seperti bentangan tabung, kerucut, kotak, dan bentuk prismatic lainnya.
Menguasai teknik menggambar bentangan dengan proyeksi ortogonal dan penggunaan ukuran yang tepat.
Memahami cara mengoptimalkan penggunaan bahan melalui gambar bentangan sehingga dapat memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan secara efisien.
Menguasai teknik penyambungan bahan (seperti pematrian, pengelasan, dan keling) dalam konteks pembuatan komponen berbahan pelat.
Mampu membuat gambar bentangan yang sesuai dengan standar industri dan mampu menerapkannya dalam proses produksi di berbagai bidang fabrikasi.
Melalui pencapaian tujuan ini, peserta didik akan siap menerapkan keterampilan menggambar bentangan dalam pekerjaan praktis di bidang teknik maupun industri fabrikasi.
B. Jenis Gambar Bentangan Atau Bukaan
1. Pembentangan dan Potongan
Perpotongan dan pembentangan secara logis merupakan bagian dari ilmu ukur lukis, yang membahas teknik menampilkan bentuk geometris dalam dua dimensi. Dalam bab ini, beberapa konsep dasar tentang perpotongan dan pembentangan diperkenalkan, meskipun penerapan secara penuh biasanya membutuhkan pengetahuan lanjutan tentang proyeksi. Garis-garis perpotongan yang diinginkan antara permukaan-permukaan geometris dapat ditemukan dengan menggunakan prinsip-prinsip proyeksi.
Walaupun gambar bentangan atau bukaan ditampilkan tanpa menggunakan proyeksi sebenarnya, seperti pada tampilan luar, konstruksinya tetap membutuhkan penerapan proyeksi ortografik untuk mendapatkan panjang elemen yang benar serta panjang sejati dari tiap rusuk. Proyeksi ortografik membantu dalam mengidentifikasi dimensi-dimensi sebenarnya dari bentuk geometris, yang penting untuk keakuratan dalam fabrikasi dan konstruksi.
2. Permukaan Geometrik
Permukaan geometrik dapat dibentuk oleh gerakan dari sebuah garis geometrik, baik itu garis lurus maupun melengkung. Permukaan yang dihasilkan dari gerakan garis lurus dikenal sebagai permukaan garis (ruled surface), sedangkan permukaan yang terbentuk oleh gerakan garis melengkung disebut sebagai permukaan lengkung ganda (double curved surface). Setiap posisi garis yang menghasilkan permukaan ini, yang disebut sebagai generatrik, dianggap sebagai elemen dari permukaan tersebut.
Permukaan garis mencakup berbagai jenis bentuk, seperti bidang datar, bidang lengkung tunggal, dan permukaan baling (warped surface). Bidang datar, misalnya, dapat dibangkitkan oleh garis lurus yang bergerak sedemikian rupa sehingga satu titik pada garis tersebut selalu bersentuhan dengan garis lurus lain, atau bergerak secara sejajar dengan posisi awalnya.
Dalam konstruksi, penentuan bentuk permukaan dilakukan melalui proyeksi ortografik untuk memastikan bahwa panjang elemen dan rusuk yang dihasilkan sesuai dengan panjang sebenarnya. Metode ini penting agar permukaan yang dihasilkan mencerminkan dimensi yang akurat untuk keperluan aplikasi teknik.
3. Permukaan Geometrik
Permukaan geometrik dapat dibentuk oleh gerakan dari sebuah garis geometrik, baik itu garis lurus maupun melengkung. Permukaan yang dihasilkan dari gerakan garis lurus dikenal sebagai permukaan garis (ruled surface), sedangkan permukaan yang terbentuk oleh gerakan garis melengkung disebut sebagai permukaan lengkung ganda (double curved surface). Setiap posisi garis yang menghasilkan permukaan ini, yang disebut sebagai generatrik, dianggap sebagai elemen dari permukaan tersebut.
Permukaan garis mencakup berbagai jenis bentuk, seperti bidang datar, bidang lengkung tunggal, dan permukaan baling (warped surface). Bidang datar, misalnya, dapat dibangkitkan oleh garis lurus yang bergerak sedemikian rupa sehingga satu titik pada garis tersebut selalu bersentuhan dengan garis lurus lain, atau bergerak secara sejajar dengan posisi awalnya.
Dalam konstruksi, penentuan bentuk permukaan dilakukan melalui proyeksi ortografik untuk memastikan bahwa panjang elemen dan rusuk yang dihasilkan sesuai dengan panjang sebenarnya. Metode ini penting agar permukaan yang dihasilkan mencerminkan dimensi yang akurat untuk keperluan aplikasi teknik.
4. Pembentangan
Bagan susunan permukaan lengkap suatu objek dikenal sebagai gambar bentangan atau pola. Bentangan objek yang terbatas oleh permukaan bidang dapat dibayangkan sebagai hasil dari membuka atau meratakan objek tersebut. Dalam praktiknya, proses menggambar bentangan dilakukan dengan menggambarkan permukaan-permukaan objek secara bertahap, menggunakan ukuran penuh, dan menghubungkan setiap rusuk atau tepi objek tersebut secara terstruktur.
Permukaan dari bentuk-bentuk kerucut dan silinder juga dapat diratakan menjadi sebuah bidang datar. Gambar bentangan untuk silinder lurus, misalnya, akan berbentuk persegi panjang dengan lebar yang sama dengan keliling silinder (π.d) dan panjangnya sesuai dengan tinggi silinder tersebut. Sementara itu, gambar bentangan untuk kerucut berbentuk sektor lingkaran, di mana jari-jari sektor tersebut setara dengan tinggi miring kerucut dan panjang busurnya sama dengan keliling dasar kerucut.
Klik link berikut untuk tutorial membuat Gambar Bentangan: https://www.youtube.com/watch?v=JZZ8fugGHgs